Langsung ke konten utama

Jika Tuhan Mengizinkan

H I D U P ?

Apa arti hidup bagimu jika disana hanya terdapat kesedihan? Kau hanya menanggung beban, pikiran dan tindakan tidak selaras, namun kau terus memaksakan. Apa arti hidup untukmu jika yang kau inginkan adalah kematian? menyerah tanpa alasan atau karena sebuah masalah yang terbilang kecil.

Terkadang, semua orang merasa tak sanggup menanggung beban di hidup ini, entah masalah kecil atau besar. Tak sedikit pula yang akhirnya mengakhiri semua karena sudah tak tahan, namun ada pula yang tetap bertahan walau ia sudah sangat lelah karena mengakhiri kehidupan yang belum waktunya sangatlah dilarang.

Pundak, sebagai sandaran segala keluh kesahmu kau cari kemana-mana namun sayangnya tak kunjung dapat. Tuhan menjadi alasan pada akhirnya. Kau bercerita padanya, mengeluarkan segala emosimu yang terpendam di lubang hati terdalam, menangis sejadi-jadinya hingga wajah tanpa sadar berubah bentuk karena linangan air mata yang begitu deras.

Andai Tuhan mengizinkan, Aku ingin pulang padanya sekarang juga. Namun pikiran kembali berputar dan Tuhan seolah-olah bertanya, "bekal apa yang sudah kau bawa?" Ah, Aku menangis lagi. Tuhan seolah berkata, "jalani saja ini hanyalah cobaan". Aku tertawa, cobaan ini terasa berat bagiku dan Aku sudah tak sanggup. Semua yang Aku lakukan selalu salah. Akupun bertanya-tanya, apakah Aku hidup adalah sebuah kesalahan? Aku hanya beban yang tidak bisa meringankan diri sendiri. Akupun berandai-andai, bagaimana jika diriku lenyap? akankah mereka bahagia? atau menangis sejadi-jadinya? Sungguh, Aku tak sabar menjadi Ruh yang menyaksikan itu.

Sekali lagi Tuhan, setidaknya bebaskanlah Aku dari masalah yang tak ada henti-hentinya ini. Aku sudah muak, Aku ingin menghilang dari dunia ini. Dan seolah-olah Tuhan menjawab, "ini hanya ujian". Akupun berkata kembali, ini ujian yang sangat sulit lebih dari ujian masuk universitas. Aku tak sanggup mengerjakannya, karena soal pertama saja sudah terasa penat dan Aku ingin muntah.

Tuhan terdiam, lalu menghilang. 

Dan Aku, menangis kembali untuk meminta pertolongan. Tuhan menyuruhku untuk tetap menjalaninya, karena Ia tidak akan memberiku masalah jika Aku tidak bisa melewatinya. Lalu Aku terdiam, menjalani hari-hari seperti biasa dan menunggu waktu yang kuinginkan datang setelah semua bekalku siap.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginanmu adalah Hidupmu

D U N I A K U. Pengalaman hidup dibawah tekanan sudah pasti dirasakan hampir semua orang. Entah dari kecil, remaja, dewasa hingga tua, hidup manusia itu pasti dihantui oleh penekanan dari orang-orang. Entah itu dari ucapan atau tindakan.  Bagi Anak muda yang bersekolah, mereka dituntut untuk belajar dengan giat dan sungguh-sungguh. Mereka dituntut habis-habisan untuk duduk manis di meja yang dipenuhi buku berisi angka dan rumus-rumus yang sulit dipahami dan dapat membuat seseorang begitu muak. Terlebih lagi, ketika waktu ujian akan datang, para orangtua sudah seperti zombie yang akan membunuhmu dengan kata-kata yang harus dituruti. Pergi kesekolah dan memperhatikan para guru yang sedang menerangkan, lalu pergi ke tempat les untuk belajar tambahan, kemudian pergi ke meja belajar yang sudah seperti neraka saja. Mereka hanya Anak-anak. Belajar memang mesti dibutuhkan, tapi benda sebesar apapun pasti ada kapasitasnya, apalagi Otak manusia. Terkadang, para orangtu juga sering me...

Sebuah Perjuangan?

P E  R J U A N G A N Apa perjuangan itu? Orang-orang mungkin mendeskripsikannya sebagai usaha yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan, dengan perngorbanan apapun dan entah seberat atau seringan apapun itu. Dan ya, aku juga berpikir seperti itu. Tapi sayangnya ada yang tidak aku mengerti dengan perspektif Ibuku. Sedikit cerita saja, aku adalah anak desa yang kebetulan disekolahkan oleh Kakak Ibuku di kota. Saat itu, ketika Aku akan menginjak sekolah menengah pertama. Anak desa sepolos diriku hanya mengangguk saja menyetujui itu, asalkan ada Ibu disisiku. Tapi sayangnya, ketika tahun kedua di kota, Ibuku harus pulang ke Desa dan tinggal lagi disana karena harus merawat Kakek Nenekku yang sudah sangat tua. Dan sekali lagi, Aku hanya mengangguk setuju, membiarkan Ibuku meninggalkanku bersama Ua-ku dikota. Satu tahun kemudian, aku berhasil melewati masa-masa kesepian yang begitu berat untuk seorang Anak tigabelas tahun yang masih membutuhkan banyak perhatian. Namun ...

When My Love Blooms - Part 1

D A H U L U Seperti kebanyakan orang, menyukai lawan jenis adalah hal yang normal. Rasa suka itu bisa tumbuh kapan saja, bahkan ketika kau masih lucu-lucunya sebagai anak polos yang belum tahu apa-apa. Aku, seseorang yang tidak terlalu melodramatis ini pernah menyukai seorang laki-laki yang merupakan teman sekelas di tahun pertama Sekolah Menengah Atas. Pemuda itu kusamarkan sebagai 'Ham', seseorang yang cuek, sedikit pendiam namun atraktif ketika bersama teman-temannya, mempunyai sisi misterius dan menyukai hal-hal berbau seni karena Ia sudah seperti seniman yang mampu menggambar apa yang ditangkap oleh pandangannya. Sedangkan Aku, si gadis pendiam yang merupakan seseorang introvert, payah dalam bergaul, si kaku ketika berbicara dengan orang yang disukainya, dan penggemar hal-hal berbau seni, dan Ham adalah panutannya. Gadis ini bercita-cita menjadi seorang Arsitektur, sama seperti Ham. Dan itulah yang membuatku menyukainya, kami seperti berada didunia yang sama karen...